Makna Menolong Agama Allah

Oleh: Dr. Ahmad Misbahul Anam, MA

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa. (QS. Al-Hajj : 40)

Allah memerintahkan kita untuk menjadi penolong Allah. Mungkin ada yang bertanya! Mengapa Allah memerlukan penolong? Bukankankah Allah Maha Kuat dan Perkasa? Jangan salah, bahwa ajakan Allah untuk menolong-Nya tidak lain hanyalah, karena Allah ingin melihat hamba-hambanya memiliki ketaatan terhadap perintah, bukan soal pertolongan kepada-Nya. Kita tentu ingat bahwa setiap ada kata perintah dari Allah sang Khaliq kepada manusia yaitu makhluk-Nya, ia memiliki makna perintah untuk taat.

Al-Qur’an pernah menyebut kata ‘penolong’ dengan kata Hawariyun, sebagaimana firman Allah dalam surat as-Shaff 61 ; 14 yang menceritakan dialog antara Nabi Isa dengan kaum-Nya, ayat tersebut berbunyi.

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa Ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; Maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

Ibnu Katsir memberikan kata komentar, yang dimaksud dengan penolong di sini adalah orang yang menolong agama Allah. Bagaimana ciri-ciri mereka sehingga disebut dengan penolong? Beliau mengaitkan dengan ayat 41 surat al-Hajj,

(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

Jika melihat ayat ini, yang dimaksud dengan penolong agama Allah dapat dikelompokkan menjadi dua katagori ; Pertama, perintah yang sifatnya individu seperti ; melaksanakan Shalat dan menunaikan Zakat. Artinya kita diperintahkan untuk melaksanakan perintah-perintah yang bersifat individu, sebagai wujud tanggungjawab seorang hamba atas kewajiban yang diamanahkan. Dari pelaksanaan ibadah yang individu inilah, seseorang dapat diketahui loyalitasnya seperti apa, dan dari sini pula seseorang akan dikenali bagaimana mereka loyal kepada tanggung jawab yang bersifat memiliki tujuan untuk kepentingan umum. Hal ini mengingatkan kepada beban kewajiban yang juga bersifat fardhu ain dan fardhu kifayah.

Kedua, di dalam ayat tersbut terkandung kewajiban untuk menolong agama Allah dengan beban tugas yang bersifat kolektifitas, yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Didalam kewajibanya untuk menolong agama ini, setiap individu diberi tugas untuk senantiasa mengajak yang baik dan mencegah kemungkaran. Perintah ini, dalam agama Islam biasa disebut dengan da’wah.

Dari penjelasan singkat ini, kita sudah dapat keterangan ringkas bahwa yang dimaksud dengan penolong agama Allah adalah, merekalah yang secara pribadi melaksanakan seluruh perintah-perintah Allah dan secara kolektif mereka selalu menda’wahkan pesan-pesan Allah kepada seluruh manusia.

Lalu keuntungan apakah yang didapat dari aktivitas sebagai penolong agama Allah ini? Allah memberikan jaminan, bahwa setiap yang mengorbankan dirinya untuk menolong agama Allah, Allah akan memberikan pertolongan kepada mereka, sebagaimana janji-Nya dalam surat Muhammad ayat 7- 8 berikut,Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. dan orang-orang yang kafir, Maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka.

Begitulah, tuntutan dari Allah kepada para hambanya untuk membuktikan bagaimana sebuah pertolongan itu dihadirkan. Pertolongan kepada Allah adalah puncak loyalitas yang diberikan oleh seorang hamba mu’min, dengan orientasi hanya dan kepada Allah semata. Pertolongan yang memerlukan keikhlasan sebagai daya dorongya, bukan sekedar pertolongan yang hanya menghitung untung ruginya dengan kalkulasi materi dunia.

Pada hari dimana kala itu setiap orang memerlukan pertolongan, maka satu-satunya penolong yang akan memberikan pertolongan itu adalah Allah. Tapi Allah hanya akan memberikan pertolongan pada masa itu, kepada hamba-hamba yang pernah menolongnya. Yaitu pertolongan untuk menegakkan agama ini, dan yang selalu berusaha untuk menjauhkan diri dari larangan-larangan Allah.

Allah menegaskan dalam surat as-Shafaat ayat 171 – 173,

Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) Sesungguhnya mereka Itulah yang pasti mendapat pertolongan. dan Sesungguhnya tentara Kami, Itulah yang pasti menang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*