Tiga Pesan Dakwah Ketua STID Mohammad Natsir Bagi Mahasiswa Selama Liburan

STIDNATSIR.AC.ID — “Bagi kita sebagai seorang kader da’i, masa liburan bukan berarti untuk bersenang-senang, tetapi justru kesempatan kita untuk menegakkan dakwah ilallah,” ungkap Ustadz Dwi Budiman, Ketua STID Mohammad Natsir pada acara pembekalan liburan mahasiswa di Kampus B STID Mohammad Natsir Bekasi, Sabtu (13/01/18).

Lebih lanjut, Ustadz yang juga lulusan Pascasarjana UIKA Bogor ini mengingatkan mahasiswa, agar mampu memahami tantangan dakwah saat ini. Ia mengatakan ada tiga tantangan dakwah yang dihadapi umat Islam di Indonesia saat ini, yaitu gerakan pemurtadan, gerakan sekularisasi, dan gerakan nativisasi.

”Ketiga tantangan dakwah ini sudah disampaikan Allahuyarham M. Natsir 30 tahun silam. Namun, hingga kini, tantangan itu masih ada,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa.

Gerakan pemurtadan sudah semakin berani dan dilakukan dengan beragam cara. Gerakan ini umumnya dilakukan pada masyarakat miskin, terutama di daerah pedalaman.

Sedangkan Gerakan skularisasi, lanjutnya, biasa terjadi di perguruan tinggi, mengutip pernyataan Adian Husaini beberapa waktu yang lalu dalam acara milad INSISTS, mengatakan ada lima ratus perguruan tinggi yang sudah termasuki pemikiran sekularisme dan libralisme.

Termasuk saat ini ada di kalangan umat Islam yang mendukung LGBT dan aliran sesat karena mereka sudah terpengaruh oleh paham sekularisme dan libralisme.

Dan yang terakhir, gerakan nativisasi yaitu sebuah gerakan yang ingin menghapus nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal.

Dia berharap, mahasiswa dapat memanfaatkan masa liburannya dengan baik, salah satunya dengan mencermati tantangan dakwah di daerah masing-masing.

“Inilah tantangan dakwah yang disebutkan pak Natsir 30 tahun yang lalu dan saat ini masih relevan dengan kondisi kita. Saya berharap kalau nanti ada gerakan semacam ini di kampung kalian, alangkah baiknya membuat pemetaan,” ungkapnya

Dengan demikian, tambahnya, jangan sampai ada sedikitpun waktu liburan ini tidak kita isi dengan kebaikan, baik itu kebaikan yang sifatnya duniawi ataupun ukhrowi, sebab dua kebaikan itu apabila kita niatkan lillah maka akan berpahala.

“Saya yakin kalau lelah diniatkan lillah, maka hasilnya jannah,” inspirasinya

Acaranya kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat untuk mahasiswa yang berperestasi di bidang Tahfizh, bid. Bahasa, bid. Karakter Da’i, bid. Perpustakaan, bid. Kerumah tanggaan, dan pembagian hadiah juara Pesma (Pesantren Mahasiswa) Cup, serta diakhiri dengan makan bersama. []

 

Penulis: Alfian Muttakin

Editor: Saeful R

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*