RISEAP Gelar ‘PRISM 2018’ di Singapura, Dewan Da’wah dan STID Mohammad Natsir Ikut Andil Wakili Indonesia

STIDNATSIR.AC.ID — Ketua Umum Dewan Da’wah, Mohammad Siddik, MA. dan pimpinan STID Mohammad Natsir, Dwi Budiman Assiroji M.Pd.I. dan Imam Taufik Alkhottob, M.Pd.I. mengikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen selama lima hari di Singapura.

Program Pelatihan ini dilaksanakan oleh Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and The Pasific (RISEAP) yang bekerjasama dengan Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), satu badan yang tugasnya mirip Kementrian Agama di Indonesia.

Pelatihan bertajuk Programme For RISEAP Members (PRISM) 2018 ini mengundang enam organisasi dari lima negara; Indonesia, Malaysia, Kamboja, Hongkong dan Taiwan.

Peserta dari Indonesia diwakili oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, dari Malaysia diwakili oleh Baitul Maal
Sarawak dan Islamic Information Centre Sarawak, dari Hongkong diwakili oleh The Islamic Union of Hong Kong, dari Taiwan diwakili oleh Chainise Muslim Association dan dari Kamboja diwakili oleh Gerakan Wanita Muslim.

Materi pelatihan meliputi manajemen pengelolaan organisasi, manajemen pengelolaan masjid, manajemen pengelolaan wakaf dan manajemen pengelolaan zakat. Metode pelatihan bersifat sharing pengalaman dari para pengelola MUIS terkait pengelolaan hal-hal di atas di Singapura.

Acara dibuka pada Senin malam (05/03) di aula Village Hottel Bugis, Kampung Glam oleh Wakil Ketua RISEAP, Haji Ridzuan Wu dan Direktur MUIS, Haji Abdul Razak Hasan Maricar. Acara pembukaan ini dihadiri juga oleh Mufti Singapura Dr. Mohamed Fatris Bakaram.

Setelah pembukaan usai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah antar peserta. Hari pertama, acara bertempat di aula lantai 5 kantor MUIS, yang terletak satu komplek bersama Masjid Al Muhajirin dan Madrasah Irsyad Zuhri Al Islamiyah di 273 Braddeli Road.

Pelatihan dibuka dengan tema tentang Prinsip-prinsip Tata Kelola Organisasi Islam yang Baik, tema ini disampaikan oleh Direktur MUIS Academy, Dr. Albakri Ahmad.

Dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman antar sesama peserta. Dimana dalam sesi ini setiap perwakilan dari organisasi peserta menjelaskan kondisi tata kelola organisasinya masing-masing dan menyampaikan harapan tentang pelatihan ini.

Sore hari, peserta diajak berkunjung ke Persatuan Pemudi Islam Singapura (PPIS) untuk berbagi pengalaman tentang penguatan keluarga muslim, terutama dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi.

Hari kedua, acara berpindah ke Masjid Al Ansar untuk membahas tema Manajemen Masjid dalam Rangka Memperkuat Komunitas Muslim. Masjid yang terletak di Bedok North Ave Road I No 155 ini baru saja direnovasi, sehingga kini tampilannya menjadi sangat modern dengan gaya arsitektur minimalis.

Seluruh masjid di Singapura yang berjumlah 72 masjid dikelola secara professional di bawah koordinasi MUIS. Masjid-masjid di Singapura juga dibangun secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Ada yang dipadukan dengan madrasah, galeri, ma’had tahfidz, dan toko.

Banyak masjid di Singapura yang “disulap” tampilan dan fungsinya menjadi lebih menarik dan produktif melalui program Mosque Building and Mendaki Fund (MBMF).

Selepas dzuhur, peserta diajak mengunjungi Global Halal Hub, supermarket yang khusus menjual produk halal. Sekalipun muslim adalah penduduk minoritas di Singapura, tetapi gerakan produk halal sudah sangat maju di Negara singa ini.

Sehingga hampir di semua pojok Singapura tidak terlalu sulit mencari makanan dan minuman halal. Bahkan pengelola Global Halal Hub sudah melebarkan sayap bisnis halalnya ke dunia internasional melalui sebuah aplikasi online bernama haladeen. Dengan aplikasi ini, semua orang dari seluruh dunia dapat berinteraksi untuk melakukan
proses jual beli produk halal.

Sore hari, peserta kemudian diajak mengunjungi Masjid Kampung Siglap yang merupakan pusat menghafal al Quran di Singapura. Kami dipandu oleh ketua DKM masjid ini, Mohammad Faizal Abdollah.

Ia berkisah bahwa masjid ini dulunya adalah masjid pinggir pantai, namun kini, karena reklamasi yang dilakukan pemerintah Singapura, jarak masjid ini ke pantai menjadi sekitar tiga kilometer. Di bagian belakang masjid ini terdapat kelas-kelas yang digunakan sebagai pusat mempelajari dan menghafal al Qur`an.

Hari ketiga, acara kembali dilaksanakan di aula gedung MUIS. Kali ini membahas seputar manajemen wakaf dan zakat. Wakaf dan Zakat di Singapura sudah dikelola secara online dan dipusatkan pengelolaannya oleh MUIS.

Yang menarik dari presentasi kali ini adalah adanya satu badan khusus di bawah MUIS bernama Warees Investments. Tugasnya melakukan terobosan agar wakaf dapat menjadi asset yang produktif. Dengan cara ini, produktifitas asset wakaf yang dimiliki MUIS melonjak cukup tajam.

Selepas dzuhur, peserta diajak mengunjungi Masjid An Nahdhah di 9A Bishan ST. 14. Yang menarik dari masjid ini adalah adanya Harmony Center, sebuah badan yang dibangun oleh MUIS sebagai wadah komunikasi umat Islam dengan pemeluk agama lainnya yang ada di Singapura.

Menurut Imran Taib, Senior Executif Harmony Center, gerakan ini penting karena Singapura adalah Negara kecil dengan 10 agama di dalamnya. Sehingga hubungan antar pemeluk agama harus dijaga agar tetap harmonis.

Di dalam gedung Harmony Center yang terletak di bagian belakang masjid, terdapat semacam gallery dua tingkat yang dindingnya ditempel sejumlah wallpaper yang menjelaskan tentang ajaran, sejarah dan kontribusi Islam dan umat Islam untuk perkembangan peradaban manusia.

Hari terakhir, acara kembali dilaksanakan di aula gedung MUIS. Kali ini berisi review materi sejak hari pertama sampai hari terakhir. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing organisasi peserta tentang apa materi yang paling bermanfaat dan bagaimana rencana penerapannya di organisasi masing-masing. Sesi ini menjadi menarik karena ada proses interaksi antar peserta.

Selepas shalat jumat acara ditutup dengan penyampaian sambutan dari Direktur MUIS Academy, Dr. Albakri Ahmad dan dari Sekretaris Jenderal RISEAP, Mohamad Marzuki bin Mohamad Omar. []

Penulis: Dwi Budiman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*