Pemuda Dewan Da’wah Gelar Diskusi Bedah Pemikiran Mohammad Natsir

STIDNATSIR.AC.ID – Wakil Ketua Umum Pemuda Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Wildan Hasan M.Pd.I, memulai diskusi perdana lintas generasi Pemuda Dewan Da’wah dengan mengusung tema ‘Membedah Pemikiran Natsir dalam Buku Capita Selecta’, di Masjid Wadhah Al-Bahr, Pusdiklat Dewan Da’wah, Bekasi, Selasa (14/11).

Diskusi yang dibangun lintas generasi ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah internal antar seluruh Pemuda Dewan Da’wah, baik yang sudah menjadi Alumni STID Mohammad Natsir atau yang masih berstatus mahasiswa.

Kangda Wildan Hasan, demikian sapaan akrab beliau, membuka pembicaraannya dengan  menyampaikan bahwa kita adalah pewaris haq nilai-nilai Mohammad Natsir, tapi sayang ke’Natsiran’ kita masih dipertanyakan jika belum menuntaskan buku-buku karyanya.

“Warisan ini seharusnya kita jaga, kita kembangkan dan kita publikasikan. Pak Natsir mungkin menangis melihat orang-orang lain yang mengkaji pemikirannya, sedangkan ‘anaknya’ sendiri tidak melakukannya. Bahkan dari golongan kiri pun mengkaji pemikiran Natsir lalu mempelesetkannya. Kalau kita tidak mengkaji pemikiran beliau, maka pemikiran yang salah ini akan terwariskan dan sulit untuk dirubah,” imbuh Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bekasi tersebut.

Ia juga menyampaikan, seorang Da’i sejatinya tidak hanya pandai dalam beretorika, namun juga harus lihai dalam menulis. Begitu pula sebaliknya di samping lihai menulis, da’i juga harus pandai beretorika. Dua kemampuan tersebut, terejawantah dalam sosok Mohammad Natsir.

Selain itu, Bang Zakaria selaku koordinator diskusi menyampaikan, tujuan dari diskusi ini bukan untuk menghasilkan kefanatikan terhadap Mohammad Natsir, melainkan sebagai tanggung jawab moril sebagai penyandang nama besarnya. Karena sungguh sangat ironis jika sebagai mahasiswa STID Mohammad Natsir, alih-alih memahami pemikiran Pak Natsir, memegang buku tentangnya saja hampir tidak pernah.

Ia juga menambahkan, banyak harapan-harapan yang diinginkan dari grup diskusi ini. Diawali dengan konsistensi para anggota diskusi, karena sudah tiga kali dibentuk tapi selalu tumbang, kemudian akan dilaksanakan satu kali dalam satu bulan.

Kemudian Bang Zakaria mengajak kepada seluruh Pemuda Dewan Da’wah untuk ikut andil dalam diskusi kedepannya, yang akan membedah buku fiqhudda’wah karya Mohammad Natsir.

“Dari hasil diskusi (buku) fiqhudda’wah ini, kita akan coba menjadikan pisau bedah untuk menjawab tantangan fenomena da’wah hari ini,” tutup Dosen Komunikasi Penyiaran Islam STID Mohammad Natsir tersebut. []

Reporter: Lalu Hafizon Rahman

Editor: Faris Rasyid

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*