Ajak Mahasiswi Wujudkan Masyarakat Madani, Ketua MUI DKI Jakarta: Tidak Ada Pilihan Lain

STIDNATSIR.AC.ID – Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Kampus Putri STID Mohammad Natsir pada hari Senin (28/1) di Aula Sakinah Kampus Putri berjalan  lancar. Dr. H. Robi Nurhadi, M.Si yang akrab disapa ustadz Robi selaku Ketua Umum MUI DKI Jakarta sebagai pembicara mengajak mahasiswi untuk membangun masyarakat madani di Indonesia.

Ustadz Robi mengawali materinya dengan membawakan sebuah ayat ke 191 dalam surat Al A’raf. Dari ayat ini beliau menjelaskan, bagi umat muslim tidak ada pilihan lain selain membangun masyarakat madani.

Hal tersebut bukan tanpa alasan. Karena, masyarakat madani menjadi bukti nyata yang bersumber dari sebuah hadits besar. Oleh karena itu, menurutnya sebagai umat muslim tidak boleh mengecilkan suatu hal yang besar.

Masyarakat madani harus diwujudkan di manapun kita berada, dengan keberadaan umat muslim diharapkan dapat mengembangkan masyarakat madani. Sebagaimana Rasulullah dulu membangun masyarakat Madinah menjadi masyarakat yang memiliki peradaban yang baik dari segala aspek.

Ustadz Robi juga menjabarkan beberapa hasil diskusi para ilmuan mengenai masyarakat madani atau yang dikenal dengan civil society, salah satunya dari Thomas Aid menurutnya civil society harus memiliki 4 nilai; Pertama, bersosial tinggi. Kedua, masyarakat harus kritis. Ketiga, bersikap etis, dan yang keempat masyarakat yang mandiri artinya berusaha untuk memiliki kewirausahaan yang kuat.

Baca juga: Jadi Pembicara Kuliah Iftitah Mahasiswa, Pakar Penyiaran Hussen Gani Soroti Anatomi Da’wah dan Anak Milenial Saat Ini

Beliau juga mengingatkan akan perjanjian hamba Allah dengan Allah sang pencipta, ada 3 point dalam perjanjian tersebut: Bahwa manusia dan jin tidak lain diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah (QS. Adz Dzariyat: 56), Di muka bumi ini perlu adanya perantara sebagai khalifah Allah (QS. Al Baqarah: 30), Dan kita juga harus memakmurkan bumi ini karena kita tidak lain diciptakan sebagai pemakmurnya (QS. Hud ayat 61).

Pada intinya beliau menghimbau kepada kita semua untuk menjadi seorang ‘abid, khalifah dan juga ta’mir, karena kita sebagai da’iyah diciptakan di bumi yang luas bukan hanya di masjid, da’wah kita harus bisa menembus luas bukan hanya terbatas ruang.

Beliau juga mengatakan, pondasi besar masyarakat madinah adalah lillahi ta’ala. Karena bila kita lillahi ta’ala kita semua tidak akan merasa lelah. Ruh kita akan merasa hidup dengan terus berpondasi pada lillahi ta’ala.

Di akhir acara, beliau menyimpulkan, tidak ada tujuan lain sebagai muslim Indonesia kecuali untuk membangun masyarakat madani karena ini merupakan bersumber dari hadits besar. Selain itu, sempurnakan ilmu, karena kita sebagai ‘abid, khalifah, dan juga ta’mir. Lalu sempurnakan akhlaq, karena kita juga akan terjun sebagai penda’wah yang menembus bumi ini. Terakhir, bangun kemandirian, karena bila dilihat dari masyarakat madinah yang dibentuk oleh Rasulullah, mereka mampu membangun masyarakat yang mandiri.

“Saya bukan bercerita, saya juga bukan mengambil materi dari buku tapi hanya saja saya mengajak sahabat semua untuk membangun masyarakat madani di Indonesia” ujarnya. []

Reporter: Dinda Anissyafira

Editor: Faris Rasyid

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*