STIDNATSIR.AC.ID – Menjadi mahasiswa itu nikmat. Nikmat karena apa saja masih bisa dilakukan. Tetapi kenikmatan tersebut jangan sampai melalaikan. Jangan sampai setelah lulus belum punya mimpi untuk diraih.

Menurut Ir. H. Sudjono salah seorang wirausahawan sekaligus konsultan perjalanan haji dan umroh, mimpi mahasiswa biasa adalah kuliah yang rajin dapat IP bagus, kemudian lulus, menjadi karyawan dan nikah. Mimpi mahasiswa yang luar biasa adalah  kuliah sekaligus bisnis, dapat IP bagus, kemudian lulus jadi pengusaha yang punya karyawan dan menikah.

Dalam seminar kewirausahaan yang diikuti oleh seluruh mahasiswi STID Mohammad Natsir, Ir. Sudjono sebagai pemateri menyampaikan terkait bisnis yang cocok dan aman untuk seorang mahasiswi muslimah.

“Di era digital ini, bisnis yang aman untuk muslimah adalah bisnis online,” cakap Ir. Sudjono di Auditorium Sakinah, Komplek Pusdiklat Muslimat Center, Cipayung Jakarta Timur (17/03).

Ir. Sudjono yang merupakan seorang blogger dan dulunya kuliah peternakan ini, mengatakan bahwa bisnis online ini adalah bisnis yang menjamin. Saat ini puluhan juta orang mencari dan membeli produk baik berupa barang jasa dan informasi internet.

“Saatnya gali penghasilan dengan bisnis online,” kata Ir.Sudjono yang akrab dipanggil Pak Haji tersebut meyakinkan mahasiswi.

Yang terpenting dari bisnis online adalah belajar dalam rangka ibadah, mulai membiasakan diri dan hapus mental block dalam diri bahwa bisnis online itu susah.

“Siap menjadi pengusaha kreatif inovatif era digital! Benahi niatnya. Gaspol doa dan sempurnakan ikhtiar,” ucap Pak Haji.

Terakhir beliau meluruskan mindset mahasiswi terkait kesuksesan seorang pengusaha. Tidak masalah pengusaha bermimpi mempunyai mobil, rumah, kebun dan sebagainya. Asalkan tujuan utama dari pengusaha yaitu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Karena sukses saja tidak cukup. Banyak orang yang sukses, tetapi di akhir hidupnya tidak bahagia.

“Benahi niat jadi pengusaha, karena orang akan mendapatkan sesuai apa yang dia niatkan,” tuturnya di akhir pembahasan. []

Reporter : Nuha Bilqisti
Editor : Faris Rasyid