Menggapai Dusun Binaan Da’wah di Pelosok Moyo Desa Manyo’e Marowali Utara Sulawesi Tengah

(Bagian 1)

STIDNATSIR.AC.ID — Perjalanan dimulai pada Ahad subuh, 24 Desember 2017. Saya dan rombongan terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta tepat pukul 05.00 pagi. Kami berempat, saya, Ustadz A. Misbahul Anam (Ketua Bidang Da’wah Dewan Da’wah Pusat) dan dua orang dari Laznas Dewan Da’wah, Mas Bowo dan Mas Bagus.

Pukul 07.30 waktu Jakarta kami sampai di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar untuk transit dan melanjutkan perjalanan ke Luwu, Sulawesi Tengah.

Pukul 11.49 WITA kami tiba di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk. Bandara yang indah, terletak persis di pinggir pantai dengan pemandangan laut lepas. Bangunan bandara juga unik, meliuk ke bawah dengan kubah di bagian depan, persis di bibir pantai. Sayang, fasilitasnya masih minim, pengambilan bagasi saja masih manual sehingga memerlukan waktu cukup lama.

Suasana pedalaman mulai terasa, sinyal telepon genggam hilang.

Dari bandara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, kami melanjutkan perjalanan menggunakan mobil sewaan jenis minibus menuju Morowali Utara. Tepatnya ke Dusun Moyo Desa Manyo’e. Dua kali kami berhenti, untuk makan dan sholat.

Kami sampai di Desa Tanah Sumpo pukul 16.30, istirahat sebentar untuk makan dan melemaskan badan. Pukul 17.00 kami melanjutkan perjalanan. Masih menggunakan mobil yang sama. Jarak ke lokasi sekitar 50 KM lagi dan biasa ditempuh dalam 4 jam. Begitu memasuki perkebunan sawit hari mulai gelap, jalanan hanya tanah merah, tidak rata. sehingga mobil berjalan tidak stabil.

Sekitar satu jam melewati perkebunan sawit, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan membelah hutan. Jalan mulai berbatu dan berpasir sehingga agak licin. Alhamdulillah beberapa tanjakan bisa dilewati. Hingga sampailah ke tanjakan curam berbatu dan sangat licin karena baru saja diguyur hujan. Mobil berjalan kencang di awal tanjakan. Namun kemudian tak kuat naik karena ban slip. Kami coba dorong, ganjal dengan batu, berjalan miring, tapi ban tetap slip karena licinnya. Akhirnya kami putuskan untuk kembali ke Desa Tanah Sumpo untuk bermalam. Rencananya esok hari kami akan coba naik lagi. (bersambung….)

 

Penulis: Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*