Ketua STID Mohammad Natsir Ikuti Rapat Kerja Kopertais Wilayah I DKI Jakarta

STIDNATSIR.AC.ID — Ketua STID Mohammad Natsir, Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I. mengikuti acara Rapat Kerja Kopertais Wilayah I DKI Jakarta Tahun 2018.

Acara yang dilaksanakan di Hotel El Royal Bandung ini diikuti oleh pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di bawah binaan Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dengan mengambil tema “Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) PTKIS 2018”.

Acara yang berlangsung selama dua hari (Selasa-Rabu/6-7 Februari) ini dibuka oleh Wakil Koordinator Kopertais Wilayah I DKI Jakarta, Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA. dan penyampaian Keynote Speech oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama, Prof. Dr. Komaruddin Amin, MA.

Prof. Dr. Fathurrahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini dimaksudkan untuk menjalin silaturrahmi antara Kopertais dengan Pimpinan PTKIS. Sebab PTKIS memiliki posisi yang sangat strategis dalam pengembangan SDM anak bangsa.

Karena itu, ujarnya, kualitas setiap PTKIS harus terus ditingkatkan, terutama melalui akreditasi Prodi dan institusi serta pembinaan dosen.

Sementara Prof. Dr. Komaruddin, dalam penyampaian Keynote Speech nya, menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kontribusi masyarakat tertinggi dalam bidang pendidikan hingga mencapai angka 60%.

“Karena itu saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu atas kontribusinya dalam bidang pendidikan tinggi,” ujarnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa fokus pengembangan pendidikan tinggi sesuai dengan RPJMN 2014-2019 adalah peningkatan mutu dan kualitas. “Karenanya Perguruan Tinggi harus serius meningkatkan akreditasi kelembagaannya,” ia menjelaskan.

Namun Prof. Komaruddin mengingatkan bahwa tujuan utama Perguruan Tinggi bukanlah akreditasi melainkan mencetak anak-anak bangsa yang mempunyai kapasitas untuk survive dalam kehidupan.

Ia juga berharap, lulusan PTKIS dapat memiliki distingtif. “Untuk hari ini, minimal lulusan PTKIS bisa membaca dan memiliki hafalan al quran, menguasai bahasa arab dan inggris, dan menguasai ilmu sesuai urusannya,” terangnya.

Terakhir ia mendorong kepada PTKIS untuk meningkatkan kualitas akademik dengan menyamakan kurikulum dan literatur yang disesuaikan dengan standar yang digunakan Perguruan Tinggi Islam dunia. Misalnya dengan Ummul Quro di Saudi Arabia atau Al Azhar di Mesir.

Selain kurikulum, PTKIS juga didorong untuk lebih memperhatikan kualitas perpustakaan. []

Penulis: Dwi Budiman

Editor: Saeful R

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*