STIDNATSIR.AC.ID – Sudah dua bulan lebih bencana gempa dan tsunami menghantam Palu, Donggala dan Sigi. Kehidupan masyarakat terdampak gempa perlahan mulai kembali normal. Namun demikian di beberapa titik masih terdapat pengungsi yang belum bisa produktif, mereka masih memerlukan bantuan.

Karena itulah Dewan Da’wah Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Laznas Dewan Da’wah kembali melaksanakan santunan sembako untuk pengungsi di Desa Ampe Maleko Donggala, Kamis (6/12). Da’i alumni STID M Natsir yang sedang bertugas di sana ikut aktif menjalankan program ini.

Mereka adalah Kurniawan dan Sayyid Ghozali yang sejak pagi sibuk menyiapkan paket sembako yang akan dibagikan. Packing paket sembako dilakukan di rumah Haji Hasanuddin, Ketua Majelis Syuro Dewan Da’wah Sulawesi Tengah, di daerah Talise Palu. Setelah selesai packing, paket sembako dinaikan ke atas mobil, kemudian dibawa ke lokasi pembagian di Desa Ampe Maleko.

Perjalanan ditempuh sekitar dua jam. Menjelang Dzuhur kedua orang da’i dan rombongan sampai di lokasi. Desa Ampe Maliko terletak di perbukitan, dari jalan raya masuk ke dalam melewati perkebunan sawit, jeruk dan hutan. Hanya separuh jalan sudah beraspal, sisanya masih berupa kerilik dan pasir.

Di lokasi masyarakat sudah berkumpul. Setelah sambutan, paket dibagikan kepada masyarakat yang sudah memperoleh kupon. Wajah-wajah ceria berhamburan dari pinggir tenda setelah mereka mendapatkan sembako. Ada yang dijinjing, ada juga yang dipanggul. Semua bersegera membawa paket sembako ke rumah masing-masing.

Ustadz Kurniawan dan Ustadz Ghozali ikut membantu membagikan paket sembako hingga usai menjelang ashar. Setelah itu bersama rombongan, kedua alumni STID M Natsir lulusan tahun 2018 ini kembali ke markas Dewan Da’wah Sulawesi Tengah di Palu. Mereka harus segera istirahat karena esok kembali harus menjalankan program-program da’wah lainnya. []

Reporter: Dwi Budiman

Editor: Faris Rasyid