Ustadz Imam Zamroji Ceritakan Budaya Luhur Ranah Minang, Hingga Pengalaman Uniknya di Negeri Oman

STIDNATSIR.AC.ID – Ustadz Imam Zamroji memberikan tausiyah mengenai tokoh bangsa dan dedikasinya pada Islam dan Negara, pada Kamis (28/2).

Pada tausiyah rutin pekanan tersebut, beliau mengangkat salah satu tokoh sekaligus negarawan yang ada pada diri Mohammad Natsir. Natsir kecil hidup dalam lingkaran budaya ranah minang yang mengajarkan kemandirian hidup. Natsir ketika berumur 7 tahun telah tinggal di surau (masjid).

Dalam budaya ranah minang dahulu, merupakan aib apabila anak lelaki usia 7-10 tahun masih tinggal di rumah. Melainkan harus tinggal di surau untuk belajar mengenal kehidupan, bersosialisasi dan mendekatkan anak-anak dengan masjid.

“Dalam budaya ranah minang dahulu, aib apabila anak lelaki usia 7-10 tahun tidak tinggal di surau,” ujarnya pada jama’ah Masjid Wadhah Al Bahr Pusdiklat Dewan Da’wah Bekasi.

Menurutnya, budaya baik tersebut mungkin dapat diakulturasikan di masjid Wadhah Al Bahr dengan mengadakan program PeTuAh atau Pengajian Sabtu – Ahad. Di sanalah anak-anak usia dini diberikan kegiatan yang bermanfaat dna menarik, daripada mereka malam-malam bebas berkeliaran di luar terbawa arus pergaulan yang tidak sehat, sehingga masjid juga dapat menjadi mercusuar pendidikan akhlaq bagi pemberdayaan anak.

Beliau lantas menceritakan pengalamannya saat melakukan safari dakwah memberikan tausiyah kepada WNI di negri Qatar dan Oman beberapa waktu lalu.

Ada hal menarik saat beliau bertandang ke salah satu masjid termegah di dunia yang berada di pusat kota Oman, yaitu Masjid Agung Sultan Qaboos. Masjid yang dibangun atas perintah penguasa Oman saat ini, Sayyid Qaboos bin Sa’id Al Bu Sa’id tersebut, kerap menjadi destinasi wisata para turis dan pelancong mancanegara baik muslim maupun non muslim.

Ketika para wisatawan dari berbagai negara datang, anak-anak muda Oman dengan berpakaian adat khas Oman menyambut para wisatawan dengan pelayanan yang baik, selain itu mereka juga turut menjadi tour guide bagi para tamu.

Selain memberdayakan anak-anak muda Oman, Masjid megah yang terletak di wilayah Bausher, Muscat Ibu Kota Oman itu telah mengislamkan ratusan orang tiap tahunnya, yang sebagiannya merupakan wisatawan. Setelah masuk Islam, para mualaf tersebut diberikan kebutuhannya dan diperlakukan dengan sangat baik. []

Reporter: Faris Rasyid

Editor: Saeful R

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*