Lahirkan Imam Masjid yang Berkualitas, Syaikh Ahmad Nafi’ Sertifikasi Bacaan Al Fatihah Mahasiswa

STIDNATSIR.AC.ID – Dalam rangka peningkatan kualitas bacaan Al Qur’an para kader da’i STID Mohammad Natsir, Bidang Tahfizh bersama Syaikh Ahmad Nafi’ menyelenggarakan sertifikasi bacaan surat Al Fatihah kepada mahasiswa semester IV pindahan, Selasa (5/3) di Masjid Wadhah Al-Bahr Bekasi.

Kegiatan ini menjadi semakin penting, karena para mahasiswa semester IV, di semester yang akan datang telah berkhidmat dan menjadi imam di masjid-masjid.

Di awal acara, Syaikh Nafi’ menyampaikan bahwa Al Quran adalah kalamullah -firman Allah- yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dengan perantara Malaikat Jibril ‘alaihissalam. Selain itu, diturunkan pula cara membacanya.

“Al Quran tidak boleh dibaca seperti membaca bacaan biasa yang kalian baca di buku-buku pelajaran kampus. Namun dengan cara bacaan khusus,” ujarnya.

Nabi mempelajari (talaqqi) cara membaca Al-Qur’an dari Jibril, dan jibril belajar kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Maka seseorang tidak boleh merubah dan menghilangkan cara membaca Al-Qur’an yang benar, atau yang familiar disebut Tajwid.

Tajwid merupakan perkara tawqifi, yaitu harus sesuai sebagaimana yang Allah turunkan, melalui perantara kalam Nabi. Inilah urgensi dari mempelajari ilmu dan praktik Tajwid

Beliau melanjutkan, Surat Al Fatihah  adalah salah satu rukun sholat, maka tidak boleh salah pelaksanaannya. Karena jika kesalahannya termasuk lahn jali (kesalahan besar/jelas dalam pelafalan qur’an, baik merubah maupun tidak merubah maknanya, dan dapat diketahui orang awam), maka akan berubah maknanya serta merusak keabsahan/kevalidan bacaan Al Fatihah. Apabila rusak bacaan Al Fatihahnya, maka rusak pula sholatnya.

“Maka kita harus khawatir, apabila bacaan Al Fatihah kita rusak (karena lahn jali), maka rusaklah seluruh sholat kita selama ini dan seterusnya,” pesannya.

Terlebih, kata Syaikh, para mahasiswa tersebut akan menjadi imam, apa yang terjadi apabila imam salah dalam membaca Al Fatihah, “Ini musibah yang besar,” tandas ulama asal Mesir tersebut.

Baca juga: Menjadi Pembicara dalam Seminar Internasional Al-Qur’an, Syaikh Ahmad Nafi’ Sampaikan Hal Ini

Oleh sebab itu, seorang imam harus mempelajari Tahsin dan Tajwid bacaan Al Fatihah sebagai rukun yang pertama dan paling penting dipelajari dalam ibadah sholat .

Kemudian, Syaikh mencontohkan bacaan Al Fatihah yang benar lantas diikuti seluruh mahasiswa. Setelah itu, mahasiswa dipersilakan membaca satu persatu di hadapan syaikh agar dikoreksi bacaannya.

Kepala Bidang Tahfizh, Ustadz Musmardi Afit, S.Kom.I menilai pelatihan ini sangat membantu para mahasiswa yang nantinya akan mengikuti program KPM (Komunitas Pecinta Masjid) untuk menjadi Imam-Imam yang berkualitas. Nantinya pelatihan ini juga akan diperuntukkan bagi mahasiswa PESMA yang lain. []

Reporter: Faris Rasyid

Editor: Saeful R

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*