Berikan Sambutan dalam Mubes BEM Ikhwan, Dr. Ujang Habibi Wariskan Nasihat Kepemimpinan

STIDNATSIR.AC.ID – “Badan adalah miniatur dari organisasi,” begitulah ungkapan Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I dalam penyampaian sambutan pada Musyawarah Besar Badan Eksekutif Mahasiswa (MUBES BEM) STID Mohammad Natsir Periode 2017-2018.

Menurutnya, kepemimpinan telah dicontohkan oleh badan kita. Seluruh anggota badan dipimpin oleh hati. Semuanya patuh kepada hati dan akal, dengan patuhnya kepada hati dan akal, badan bisa tumbuh berkembang menjadi besar. Begitupun dengan organisasi, jika anggota  patuh kepada perintah pemimpin, maka organisasi itu akan berkembang menjadi besar.

Setelah Sabtu (22/9) lalu, BEM Akhwat STID Mohammad Natsir mengadakan Mubes, kali ini giliran BEM Ikhwan. Acara yang diselenggarakan di Auditorium Kampus B STID Mohammad Natsir Bekasi tersebut, dimulai sejak Jumat (28/9) pagi dan berakhir hingga sore.

Prosesi acara diawali dengan penyampaian sambutan dari Waket I Bidang Akademik, Dr. Ujang Habibi, M.Pd.I. Ustadz Ujang, demikian beliau dipanggil, mengingatkan kepada para mahasiswa tentang betapa pentingnya BEM ini.

“Organisasi terbesar di STID Mohammad Natsir adalah BEM,” ujarnya di hadapan para mahasiswa.

Sebagai organisasi terbesar di kampus, BEM di harapkan bisa melatih kreatifitas mahasiwa agar menjadi da’i Ilallah yang kreatif dalam berdakwah. Selain itu beliau mengharapkan supaya BEM bisa dijadikan sarana bagi Mahasiswa STID Mohammad Natsir untuk menggembleng diri menjadi lebih baik.

Ia melanjutkan, kebanyakan pemimpin sekarang banyak mengikuti pelatihan leadership, tapi tidak mengikuti pelatihan followership. Sehingga ketika mereka tidak terpilih sebagai pemimpin, mereka tidak siap untuk dipimpin. Padahal anggota yang hebat adalah yang bisa menjadikan pemimpinnya hebat.

Dalam acara yang bertajuk, “Membangun Semangat Kepemimpinan dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Berorganisasi” tersebut, Ustadz Ujang mewariskan 3 Lapangan Kepemimpinan yang pernah disampaikan oleh Mohammad Natsir kepada para muridnya. Pertama adalah Eksekutif atau Pemerintahan, seperti Masyumi yang merebut kursi parlemen untuk ummat. Kedua ialah Legislatif atau Perwakilan Rakyat. Ketiga yaitu Lapangan Pembinaan Umat, seperti Organisasi, kampus, dan sebagainya.

Saat ini, STID Mohammad Natsir tengah menjadi Lapangan Pembinaan Umat yang harus dimanfaatkan oleh para mahasiswa sebagai lapangan kepemimpinan. “Mari kita mengambil bagian dalam kepemimpinan,” tutupnya.

Dalam meneruskan estafeta kepemimpinan BEM STID Mohammad Natsir, telah terpilih Muhammad Jundi Rabbani, Mahasiswa semester VII Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam sebagai Ketua BEM Ikhwan Periode 2018-2019. Diharapkan BEM periode yang baru dapat lebih baik dari periode sebelumnya. []

Reporter: Yoga Taufiq Pratama

Editor: Faris Rasyid

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*