Jadi Apapun Pekerjaannya, Tetap Da’i Ilallah Tujuan Hidupnya

STIDNATSIR.AC.ID – Islam di negeri ini dalam kondisi mengkhawatirkan. Ada upaya dari kekuatan orang-orang yang tidak senang untuk memisahkan tokoh Islam dengan umatnya. Tokoh Islam tidak sedikit yang dijebak dengan janji kekuasaan dan harta.

“Sering kali mereka kebobolan lewat jalur belakang,” ucap Ustadz Imam Zamroji saat memberikan tausiyah dalam penutupan Kafilah Da’wah (Kafda) Akhwat 2018, Kamis (27/9).

Di kediaman beliau sore menjelang maghrib itu, mahasiswi semester 7 diajak untuk membuka mata dan sadar bahwa dunia hari ini begitu kejam. Terlebih di dunia politik.

“Di Kafda memang kalian menghadapi persoalan da’wah bersama, tapi nanti ketika kalian lulus kalian akan berbeda. Menghadapinya sendiri,” terang Ketua Bidang Pendidikan Dewan Da’wah tersebut.

Saat ini banyak orang yang menjual da’wah dan agama untuk kepentingan kelompok dan individu. Banyak orang yang tidak mau berkotor tangan untuk da’wah. Hafidz Qur’an tidak cukup rupanya bagi orang Islam yang menghafal Qur’an. Tapi, hafidz quran yang hidupnya bersama Qur’an lah yang dibutuhkan bagi umat negeri ini.

Ustadz Imam Zamroji mengatakan bahwa beberapa hari lalu, ia menemui beberapa alumni STID Mohammad Natsir yang akan menjadi Caleg. Ia mengingatkan dan berpesan, “Jangan lupa, makhluk yang ingin dilahirkan oleh STID adalah da’i ilallah,”  katanya kepada alumni yang ditemui di Sambas, Kalimantan Barat.

Da’i Ilallah adalah istilah yang dilahirkan melalui diskusi panjang oleh para petinggi Dewan Da’wah. Jadi harus ditanamkan dalam diri mahasiswa kader Dewan Da’wah ini.

“Anda mau jadi pedagang, polisi, politikus, silakan. Tapi jangan lupa dengan Da’i ilallah,” tutup tausiyah beliau pada 25 mahasiswi yang hadir di kediamannya sore itu.[]

Reporter: Nuha Bilqisti

Editor: Faris Rasyid

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*