STIDNATSIR.AC.ID – Bidang Karakter Kampus Putra STID Mohammad Natsir kembali mengadakan Bimbingan Konseling (BK) bagi para mahasiswa asrama di sekitar area Kampus Putra STID Mohammad Natsir Bekasi, Selasa (2/10) sore.

Namun ada sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika di tahun sebelumnya mentor BK selalu diampuh oleh para Dosen, kali ini mentor BK diamanahkan kepada mahasiswa senior semester 7 yang kompeten dalam membina karakter mahasiswa.

Kepala Bidang Karakter Kampus Putra STID Mohammad Natsir, Ustadz Jumroni Ayana, M.Ag menjelaskan bahwa STID Mohammad Natsir berupaya menciptakan pola kaderisasi yang komprehensif serta konsentrasi pada pembentukan akhlaq mahasiswa.

“Intinya pola kaderisasi kita itu secara menyeluruh. Artinya dari kami ke mahasiswa, lalu mahasiswa ke mahasiswa. Jadi pola kaderisasi dari mahasiswa ke mahasiswa itu sama-sama belajar namun prosesnya berbeda. Yang kedua, untuk membangun hubungan dan menularkan nilai-nilai akhlaq. Memang konsentrasi kita kepada penetapan Akhlaq,” terangnya.

Kegiatan non SKS ini dilaksanakan satu kali dalam dua pekan setiap selasa sore. Adapun metode konseling yang digunakan antara lain: Penyampaian materi (coaching), Curah pendapat (Brainstorming), dan Pemecahan masalah (problem solving) agar kegiatan ini tidak terkesan pasif dan monoton.

“Kita harapkan ada kreatifitas dari mahasiswa selama tidak keluar dari nilai keislaman yang kita usung, yaitu: asas edukatif, membangun kebersamaan, musyawarah, dan amar ma’ruf nahi munkar,” imbuh Dosen yang juga tengah mengetuai Lembaga Tahsin dan Tahfizh Al-Qur’an (LTQ) STID Mohammad Natsir tersebut.

Meski demikian evaluasi berkala juga tetap dilakukan oleh Bidang karakter STID Mohammad Natsir tiap bulannya. Dengan evaluasi tersebut diharapkan dapat mempererat koordinasi antara mentor dengan manajemen, serta meningkatkan mutu (upgrading) pengajaran para mentor.

Kegiatan ini diikuti dengan sangat antusias oleh para mahasiswa, salah satunya adalah Ramdhan Hamdani, Mahasiswa semester 1 Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).

“Jadi dapat motivasi tersendiri dari kakak-kakak yang sudah berpengalaman. Harapannya bisa bermanfaat untuk membina mental dan meninggkatkan motivasi belajar,” ujar mahasiswa asal Lombok Utara tersebut.[]

Reporter: Faris Rasyid

Editor: Saeful R