Adab, Perkara yang Sering Disepelekan Para Du’at

STIDNATSIR.AC.ID – Satu senjata yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang da’i adalah Adab.

“Sesuatu yang nampak pada seseorang adalah sesuatu yang mudah ditiru,” papar ustadz Arief Abdurrahman Fadli, Lc, MA pada seluruh mahasiswi STID Mohammad Natsir pada kajian rutin, Kamis (8/11).

Ketua Pesantren Mahasiswi (Pesmi) tersebut menjelaskan betapa pentingnya adab bagi seorang penuntut ilmu juga da’i yang dijelaskan dalam Qur’an surat An-Nur ayat 62. Ia juga mengatakan, Imam Ibnu al-Mubarak dari madzhab Hambali sebagai salah satu ulama yang terkenal sangat bijak menghadapi perbedaan pendapat, dan belajar adab selama 30 tahun lamanya. Lalu 20 tahun kemudian baru mempelajari ilmu syar’i.

“Para ulama mengatakan, perkara inilah yang banyak ditinggalkan oleh para du’at. Yaitu perkara Adab,” ucap beliau dalam kajian yang digelar di Masjid Nauroh Abdurrahman tersebut.

Ia mengatakan, Anas bin Malik, sahabat Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, sebelum pergi menuntut ilmu ke Robiatul Ro’yi diberikan petuah oleh ibundanya. Sang Ibunda berpesan bahwa ilmu yang pertama kali harus dicari ialah Adab. Jika sepanjang proses menuntut ilmu sang guru hilang adabnya, maka tinggalkanlah dan hendaknya berpindah ke guru yang lain.

Ustadz Arief juga menambahkan, ibadah yang disertai aqidah yang benar namun tidak dihiasi dengan adab, maka akan timpang. Oleh sebab itu, sepatutnya bagi seorang da’i yang akan menjadi suri tauladan ketika terjun ke masyarakat, agar mengutamakan perkara adab ketika melakukan pendekatan emosional kepada mad’u. []

Reporter: Nuha Bilqisti

Editor: Faris Rasyid

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*