Ingin ‘Melahap’ Banyak Buku? Kuasai Teknik Baca Kilat Berikut Ini

STIDNATSIR.AC.ID – Banyaknya mahasiswa yang ingin menguasai Teknik Bacakilat, Komunitas Perpustakaan (KOMPUS) STID Mohammad Natsir kembali mengadakan Pelatihan Bacakilat pada Senin (31/12) di Perpustakaan Kampus Putra STID Mohammad Natsir Bekasi.

Ustadz Lukman, M.Pd.I selaku Trainer Bacakilat, menyadarkan kepada para peserta bahwa terdapat lebih dari 90 juta bit informasi yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar manusia setiap detiknya. Sementara yang masuk ke dalam pikiran sadar manusia hanya 40-120 bit informasi. Oleh sebab itu, Pelatihan Bacakilat ini akan melatih seseorang untuk mengangkat informasi dari pikiran bawah sadar menuju pikiran sadarnya, atau yang disebut dengan Pre-Conscious Processing.

Sebelum melatih Teknik Bacakilat, setiap peserta harus menghilangkan berbagai persepsi dan sugesti negatif yang menghambat seseorang dalam membaca dengan metode Emotional Freedom Technique (EFT). Metode ini membuat peserta melahirkan sugesti positif dalam dirinya untuk menghilangkan segala hambatan yang menghalanginya dalam membaca, disertai dengan refleksi-refleksi yang diinstruksikan oleh Trainer.

Untuk menguasai Teknik Bacakilat, kata ustadz Lukman paradigma yang harus dibangun oleh peserta adalah Minimum Effective Dose (MED). Dengan kata lain, tidak seluruh isi buku dibaca karena tidak semua isi buku itu penting. Teknik Bacakilat adalah sistem membaca efektif memproses informasi satu halaman perdetik dengan pemahaman tinggi.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melatih Bacakilat. Pertama, peserta harus meninjau buku apakah yang layak untuk dibaca, menentukan tujuan membaca, dan menimbang manfaat apa yang didapat setelah membacanya. Selanjutnya, peserta mempraktikan Teknik Bacakilat dengan membaca satu halaman perdetik berikut ketentuan yang berlaku. Langkah terakhir adalah aktivasi manual, yaitu mereview, memindai, dan membuat mind mapping.

Baca juga: Ingin Bisa Teknik Bacakilat? Begini Tipsnya

Teknik Bacakilat ini tidak dapat dikuasai dengan instan, tentu membutuhkan proses yang berkelanjutan. Pelatihan ini menjadi percuma apabila peserta tidak memiliki komitmen yang kuat dalam membaca.

“Kalian baru akan mendapatkan hasilnya, apabila sudah mempraktikan teknik bacakilat ini selama 20 jam –tidak harus dalam satu waktu– dan minimal membaca 2 buku dalam sehari,” ujarnya.

Staf Perpustakaan STID Mohammad Natsir, Ustadz Sudirman mengatakan Pelatihan Bacakilat ini merupakan yang kelima diselenggarakan di tahun 2018. Ia juga mengungkapkan, tujuan diadakannya pelatihan ini, yang pertama ialah untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa. Ia menyayangkan, melimpahnya perbendaharaan buku yang dimiliki perpustakaan kampus belum diimbangi oleh antusiasme mahasiswa dalam membaca, yang apabila ditaksir hanya mencapai 30% saja.

Kedua, tujuannya untuk memberikan solusi bagi mahasiswa tingkat akhir yang tengah bergulat dengan skripsi. Tentu dalam menyusun skripsi dibutuhkan referensi yang tak sedikit. Untuk mengefisiensi waktu, Teknik Bacakilat diharapkan dapat menjadi solusi yang konkret.

“Harapannya tingkat baca mahasiswa meningkat. Apalagi sebagai da’i harus banyak baca buku. Bahkan ulama dahulu ada yang sampai nggak sempat menikah karena sibuk membaca buku, hehe,” ungkapnya saat diwawancarai. []

Reporter: Faris Rasyid

Editor: Saeful R

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*