2 Mahasiswa STID Mohammad Natsir Selesaikan Hafalan 30 Juz Al Qur’an

STIDNATSIR.AC.ID – 2 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir berhasil menyelesaikan hafalan Al Qur’an 30 Juz pada Senin (31/5/21) lalu, mereka adalah Utsman, mahasiswa semester 4 Prodi KPI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Zaky Aqil Nashrullah, mahasiswa semester 4 Prodi KPI asal Batam, Kepulauan Riau.

Pandemi covid 19 tidak menghalangi mahasiswa STID Mohammad Natsir untuk produktif. Utsman dan Zaky merupakan salah dua mahasiswa program Tahfizh 30 Juz angkatan pertama yang dirintis oleh Bidang Tahfizh STID Mohammad Natsir sekitar dua tahun yang lalu. Awalnya program ini berjalan secara luring. Para mahasiswa tersebut tergabung dalam halaqoh khusus dan menyetorkan hafalannya kepada pengampu hafalan setiap hari. Namun baru berjalan 4 bulan, Pandemi covid 19 melanda. Terpaksa seluruh mahasiswa harus dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Lantas, meski program ini sempat terkendala akhirnya dapat terkendali. Bidang Tahfizh memberikan arahan dan pemantauan intensif selama masa perkuliahan daring, serta tetap menjaga semangat menghafal para mahasiswa dari waktu ke waktu. Hingga akhirnya Senin 31 Mei lalu, mereka dapat menyelesaikan hafalannya.

Utsman, sebagai mahasiswa pertama yang menyelesaikan hafalan 30 Juz nya, awalnya hanya memiliki hafalan 1 juz saja, yaitu Juz 30. Ketika mendaftar program Tahfizh 30 Juz ia memiliki tekad yang kuat untuk merampungkan hafalannya. Awalnya utsman sempat menyayangkan Pandemi covid 19 harus menghambat program menghafalnya, padahal saat itu ia baru menghafal 9 Juz Al Qur’an. Selama perkuliahan daring pun ia sempat kesulitan mengikuti pelajaran karena terkendala alat komunikasi. Bahkan ia sempat berpikir untuk berhenti melanjutkan kuliahnya. Setelah mendapatkan motivasi dari para dosen, akhirnya ia fokus untuk menyelesaikan hafalannya dengan bimbingan Bidang Tahfizh, dibantu oleh seorang ustadz di masjid dekat rumahnya untuk menyimak setorannya. Hingga akhirnya ia menjadi mahasiswa tercepat dalam penyelesaian hafalan Al Qur’an 30 Juz.

Sementara, Zaky juga mengaku kesulitan saat harus melanjutkan setoran hafalannya di rumah, suasana belajar yang tentu sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Namun ia menyadari bahwa da’i harus memiliki inisiatif dan pendirian yang kuat, pantang terkontaminasi dengan kebiasaan yang melalaikan. Dengan dukungan dari keluarga dan bimbingan Bidang Tahfizh pula, Akhirnya Zaki semakin semangat dalam menghafal.

Ia semakin terpacu tatkala dirinya diamanahi menjadi imam sholat Tarawih di 3 Masjid selama bulan Ramadhan dengan membaca 1 juz tiap harinya. Hal ini semakin memacu dirinya untuk dapat menghafalkan Al Qur’an. Alhamdulillah dengan bantuan seorang ustadz dekat rumahnya, akhirnya ia mampu menyelesaikan hafalannya.

Kepala Bidang Tahfizh STID Mohammad Natsir, Ustadz Irham Abisono, S.Sos bersyukur atas pencapaian para mahasiswa program Tahfizh 30 Juz dan berpesan agar senantiasa sabar menghadapi setiap keadaan, “Untuk segenap mahasiswa teruslah bersabar bagaimanapun kondisi yang kita hadapi, sebab dengan kesabaran orang akan mengapai impian dan asanya.” pesannya.

Ustadz Irham juga mengatakan bahwa orang yang berjiwa besar akan senantiasa memanfaatkan setiap kesulitan untuk menjadi peluang yang baru.

Para mahasiswa Program Tahfizh 30 Juz (diambil sebelum Pandemi COVID-19) 
Karantina Tahfizh 30 Juz di Pondok Pesantren Tahfizh Wadil Qur’an Tangerang

Program Tahfizh 30 Juz merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Bidang Tahfizh untuk mencetak kader Da’i yang memiliki spesialisasi dalam bidang Al Qur’an sebelum diterjunkan ke masyarakat. Diharapkan program ini dapat melahirkan para hafizh Al Qur’an dan menebar manfaat bagi umat. [FR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*