IKASTID Mohammad Natsir Adakan Reuni Akbar Perdana

STIDNATSIR.AC.ID – Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir mengadakan Reuni Akbar Perdana Alumni STID  Mohammad Natsir yang diikuti oleh alumni angkatan 1999 sampai 2020 secara luring dan daring di Gedung Auditorium Pusdiklat Dewan Da’wah Tambun, pada Ahad (20/6/21).

Ketua Ikatan Alumni STID Mohammad Natsir, Hendriyanto, S.Kom.I mengatakan, acara ini sebagai starting point untuk mengukuhkan ukhuwah dan mengokohkan jalan dakwah. Ikastid berkomitmen mulai tahun depan membiayai seluruh kebutuhan akomodasi mahasiswa yg aktif di asrama.

Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji dalam sambutannya menyampaikan perkembangan kampus saat ini. Antusias masyarakat untuk mendaftarkan Putra-putrinya ke STID Mohammad Natsir semakin meningkat. Tahun ini jumlah pendaftar mencapai 850 calon mahasiswa/i yang nantinya akan diseleksi menempati 300 kuota yang tersedia. Ia berharap peningkatan ini dapat menjawab tantangan permintaan da’i dari berbagai daerah yang saat ini jumlahnya tidak sesuai dengan ketersediaan da’i.

Lebih lanjut, Dr. Dwi juga mengungkapkan dari hasil wawancaranya kepada para peserta tes seleksi calon mahasiswa, didapati 8 dari 10 mahasiswa mengatakan alasannya ingin melanjutkan studinya di Kampus ini ialah disebabkan terkesima dengan kiprah para alumni di lapangan.

Kemudian, Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, M.Si menyampaikan bahwa tujuan dan pentingnya pertemuan alumni adalah konsolidasi untuk berdakwah, karena dengan demikian akan menjadikan dakwah semakin kokoh sebagaimana firman Allah dalam Surat Ash Shaf ayat 4.

Dalam acara reuni ini, Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia 2007-2015, K.H. Syuhada Bahri menyampaikan nasihat kepada para alumni mengukuhkan jalan dakwah berarti berbicara tentang pengokohan dan dakwah. Bisa jadi tema ini sangat urgen diangkat karena jalan dakwah sudah melenceng dari jalannya, sehingga harus dikokohkan kembali. Seorang da’i tidak cukup memahami dakwah hanya sebagai kewajiban, akan tetapi juga harus dipahami sebagai gerakan, yakni gerakan menyelamatkan manusia dari api Neraka dan gerakan memenangkan Islam. “Dua gerakan ini adalah prinsip berdakwah,” jelasnya.

Ustadz Syuhada juga mengimbau agar alumni dapat memulai pengaderan dengan bertahap. 700 alumni STID Mohammad Natsir apabila masing-masing memiliki 10 orang binaan selama 1 tahun, maka ada 7000 orang yang terbina.

Lantas di sesi selanjutnya, para alumni diberikan waktu untuk berdiskusi memberikan gagasannya demi kemajuan kampus. Kemudian perwakilan masing-masing angkatan mempresentasikan saran dan masukannya.

Acara diikuti dengan antusias oleh para alumni baik secara luring dan daring. [FR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*