STAI Darut Tauhid Lakukan Studi Banding ke STID Mohammad Natsir

STIDNATSIR.AC.ID – Sekolah Tinggi Agama Islam Darut Tauhid Bandung melakukan kunjungan ke Kampus STID Mohammad Natsir Bekasi dalam rangka studi banding pada Selasa (24/8/21) lalu.

Dr. Mulyadi, Ketua STAI Darut Tauhid menyampaikan bahwa pola pengaderan di STID Mohammad Natsir sangat menarik untuk dipelajari dalam mencetak kader dai yang siap diterjunkan ke pedalaman, suku terasing dan daerah perbatasan. Bahkan dirinya kerap kali bertemu dengan dai alumni STID Mohammad Natsir yang sedang berdakwah di pedalaman saat melakukan aksi kemanusiaan.

STAI Darut Tauhid juga berencana menggandeng Para Da’i Dewan Da’wah untuk menularkan semangat Da’wah pedalaman kepada para peserta didiknya. Meskipun baru menerima mahasiswa baru sejak 2019 lalu, STAI Darut Tauhid optimis mampu membangun tempat pengaderan dai yang tangguh. Ia juga mengatakan Dewan Da’wah dan Darut Tauhid memiliki hubungan yang baik selama ini.

Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I mengatakan STID Mohammad Natsir senantiasa berproses dari tahun ke tahun, dalam meningkatkan kualitas lulusan, tenaga pendidik dan instrumen pendidikan lainnya. Di awal berdirinya, Sekolah Tinggi yang didirikan oleh Pahlawan NKRI, Mohammad Natsir ini bahkan hanya sedikit diminati. “Dulu angkatan pertama di STID hanya 13 orang malah,” katanya.

Namun seiring berjalannya waktu, Da’wah khususnya daerah pedalaman semakin diminati oleh putra-putri tanah air dari berbagai daerah. Orang tua yang dahulu khawatir memasukkan anaknya di sini karena dinilai prospek dunia kerjanya rendah, kini justru banyak yang antri mendaftarkan anaknya. “tahun ini saja Alhamdulilah total calon mahasiswa yang mendaftar mencapai 800 orang. Meskipun agak menurun karena pandemi dibanding tahun lalu yang mencapai 1000 lebih pendaftar,”

Dr. Dwi juga menjelaskan salah satu sebab kampus STID Mohammad Natsir yang mengharuskan lulusannya mengabdi di masyarakat khususnya daerah pedalaman, banyak diminati orang, “Dari 80% Camaba yang kami wawancara saat tes seleksi masuk, mengatakan alasan mereka tertarik untuk masuk ke STID adalah karena tertarik dengan kiprah dan teladan yang diberikan para alumni di daerahnya. Jadi bukan karena masifnya sosialisasi-sosialisasi yang kampus lakukan. Karena media sosialisasi kampus juga belum dapat menjangkau terlalu luas daerah-daerah.” ungkapnya.

Baca juga : PT. Rumahku Surgaku Jajaki Kerjasama Pengembangan Perumahan Syariah Dengan STID Mohammad Natsir

Di samping itu, kini Dewan Da’wah telah memiliki 25 Akademi Da’wah Indonesia yang tersebar di seluruh tanah air, dengan kurikulum dan model pembelajaran yang terintegrasi sebagai persiapan awal pengaderan da’i di tahun pertama. Beliau juga menjelaskan tahapan-tahapan pengaderan yang diterapkan di Kampus STID Mohammad Natsir, serta integrasi 3 pilar da’wah yaitu Masjid, Pesantren dan Kampus.

Kedua institusi pendidikan akan menindaklanjuti kemungkinan-kemungkinan kerjasama dan sinergi yang dapat dicapai demi meningkatkan kualitas kader da’i selanjutnya. STID Mohammad Natsir juga berencana akan melakukan kunjungan balasan ke Kampus STAI Darut Tauhid di Bandung. [FR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*