Iqro!, Tak Sekedar Membaca

Oleh: Rusdiyadi Masang (Pengajar Akademi Da’wah Indonesia Kupang-NTT)

Buku adalah “Jendela Dunia”. Itulah ungkapan yang sering terdengar dari tiap-tiap lisan pejuang literasi. Tidaklah salah ungkapan yang demikian. Sebab, dengan membaca, seseorang akan memperoleh pengetahuan dari setiap lembaran yang terbaca.

Dalam tafsirnya imam Ibnu Katsir menyatakan:
“Terkadang ilmu itu terdapat pada akal pikiran, terkadang pada ucapan, dan terkadang terdapat pada tulisan tangan. Sehingga ada ilmu yang sifatnya akal pikiran, ucapan, dan ada yang berupa tulisan. Di dalam tulisan terkandung unsur akal pikiran dan ucapan, tetapi tidak berarti sebaliknya.” (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Jilid Ix, hal. 64)

Dalam Islam, membaca bukan hanya sekedar ajakan ataupun seruan untuk melaksanakannya, melainkan perintah yang harus dikerjakan. Sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Tafsir Ibnu Katsir yang menjelaskan tentang wahyu pertama yang disampaikan kepada Rasulullah Muhammad, S. A.W., bahwa suatu ketika datanglah wahyu kepada beliau secara tiba-tiba, sewaktu beliau masih berada di gua Hira.

Malaikat Jibril datang kepada beliau lalu berkata, “Bacalah!”

Disaat itu, Rasulullah mengatakan, “aku tidak bisa membaca”. Lalu Jibril menarik dan mendekap Rasulullah hingga ia kepayahan, Kemudian Jibril kembali melepaskannya sembari berkata, “Bacalah!”, Rasulullah pun kembali menjawab, “Aku tidak bisa membaca”.

Setelah keluar jawaban kedua yang sama, Jibril kembali menarik dan mendekapnya hingga beliau kepayahan. Lalu dilepaskanlah Rasululah sembari berkata, “Bacalah!” , namun Rasulullah masih tetap dengan jawaban yang sama yaitu “Aku tidak bisa membaca” .

Dengan jawaban ketiga yang masih saja sama, maka Jibril pun kembali menarik dan mendekap Rasulullah hingga kelelahan lalu melepaskannya lagi dan berkata, “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan (QS.96:1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (QS.96:2) Bacalah, dan Rabb-mulah Yang Maha Pemurah, (QS.97:3) Yang memgajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (QS.96:4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui-nya. (QS.96:5). (Shahih Tafsir Ibnu Katsir, Jilid Ix, hal. 647)

Dari gambaran tersebut, membaca bukan hanya perintah, melainkan perintah yang berulang. Menandakan betapa pentingnya membaca dalam kehidupan. Membaca, bukan hanya sekedar bacaan yang hanya menciptakan kelopak mata menjadi pegal dan tubuh menjadi lelah. Bukan pula membaca yang pembacanya bertujuan agar menjadi sosok yang fasih dan berwawasan berbicara, melainkan membaca hendaknya berorientasi atau bermuara pada ketaatan kepada Yang Maha Pencipta. “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang menciptakan” (QS.96:1)

Tentang membaca dan bacaan, seorang Ulama dan Tokoh Bangsa, Bapak Mohammad Natsir berpesan: “Membaca dan membaca itu ada dua. Ada orang yang membaca saja seumur hidupnya, tetapi tidak mendapat apa-apa dari pembacaannya, malah makin banyak membaca semakin menjadi bingung. ‘Ibarat kucing dibawa ke Makkah, sepulangnya, mengeong juga’. Sebaliknya, ada orang yang bacaannya tidak terlalu banyak akan tetapi dia pandai mengatur bacaannya, sanggup pula dia memilih sumber-sumber pembacaannya, sehingga pembacaannya lebih berhasil dan lebih efektif”. (DDII, Moh. Natsir Sebuah Biografi, edisi Revisi, hal. 77-78)

Oleh karenanya bagi para pembaca, hendaknya “membaca” dijadikan sebagai sebuah kewajiban yang harus ditunaikan; Memilih dan membagi tingkatan bacaan untuk dibaca, dari tingkatan bacaan primer, sekunder dan tersier; serta berusaha mengambil hikmah dan pelajaran untuk diamalkan dari bacaan yang terbaca.

Membaca dan bacalah dengan niat yang benar yakni dalam rangka ibadah kepada Allah agar ilmu yang didapat bermanfaat. Membaca adalah bagian terpenting bagaimana kita mendapatkan ilmu. Sebab ilmu merupakan modal pokok berkata dan beramal benar. Tanpa ilmu yang benar, tidak akan dapat lah seseorang berkata dan beramal yang benar dan bermanfaat. Oleh karenanya membaca mengarah kepada perwujudan kemaslahatan sebagai maksud hadirnya Islam di muka bumi.

Kupang, 05 September 2021

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*