Sambut Kepulangan Da’i Pengabdian, Dewan Da’wah Siapkan Tugas Da’wah Baru Bagi Da’i Alumni STID Mohammad Natsir

STIDNATSIR.AC.ID – Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia menyambut kedatangan Da’i Alumni STID Mohammad Natsir yang telah menyelesaikan masa pengabdiannya, di Auditorium Kampus Putri STID Mohammad Natsir, Cipayung Jakarta Timur, Rabu (15/12/21) lalu.
 
Bersama Laznas Dewan Da’wah, Dewan Da’wah menyambut kedatangan para da’i dan da’iyah yang baru pulang guna mengetahui perkembangan da’wah tiap daerah dan mendengar kisah-kisah da’wah yang mereka alami. Ketua Bidang Penempatan dan Pembinaan Da’i Dewan Da’wah, Ustadz Dr. Misbahul Anam, MA mengungkapkan rasa bahagianya dapat bertemu kembali dengan para alumni STID Mohammad Natsir setelah sekian lama ditugaskan berda’wah di daerah. Beliau juga mengatakan bahwa perjuangan da’wah masih panjang, tidak terputus dengan selesainya masa pengabdian. Tiap tahunnya, permintaan da’i dari berbagai daerah sangat banyak, namun Dewan Da’wah belum mampu memenuhi seluruh permintaan, sebab sumber daya da’i yang terbatas.
 
Dr. Misbah juga tak sabar mendengar kisah-kisah perjalanan da’wah dari para da’i. Ia juga berharap kisah-kisah da’wah para dai dapat dibukukan dan dibagikan ke masyarakat, sehingga perjuangan dan pengalaman da’wah di pedalaman dapat lebih dirasakan oleh umat.
 
Alumni STID Mohammad Natsir, ucap Dr. Misbah merupakan anak ideologis Dewan Da’wah. Oleh sebab itu, kita sendiri yang harus bahu-membahu mengembangkan lembaga ini. Dewan Da’wah telah menyiapkan tempat lanjutan da’wah untuk para da’i.
 
Kemudian, Staf Bidang MP2K Dewan Da’wah, ustadz Dwi Sulistiyo menyampaikan bahwa penyambutan da’i di Dewan Da’wah tidak dengan euforia berlebihan, namun dengan memberikan tugas Da’wah baru. Dewan Da’wah memiliki banyak tanah wakaf sebagai wahana da’wah yang belum terkelola dengan baik. Ustadz Dwi berharap titik-titik krusial ini dapat dibina oleh Da’i Dewan Da’wah sendiri. Ia juga mengajak para da’i dan da’iyah untuk mengikuti Diklat Calon Pimpinan Pesantren selama sebulan, nantinya output Diklat ini diharapkan dapat menjadi pionir da’wah baru yang memperjuangkan da’wah melalui pilar Pesantren.
Selanjutnya, meneruskan pesan Ketua STID Mohammad Natsir yang berhalangan hadir, Direktur KPZ Laznas Dewan Da’wah, ustadz Mohammad Firdaus, M.Kom.I menegaskan bahwa meskipun tugas pengabdian da’wah telah usai, tapi tugas da’wah terus berlanjut. Komitmen tersebut, sejatinya telah diikrarkan oleh para da’i sebelum masuk ke STID Mohammad Natsir. Di antara pertanyaan wawancara seleksi masuk penerimaan mahasiswa baru STID Mohammad Natsir adalah apakah calon mahasiswa siap menjadi dai, tidak hanya sampai lulus, namun sampai ajal menjemput.
 
Menurut Ustadz Firdaus, menjadi da’i bisa di posisi apa saja, seperti ustadz Satono yang berjuang di birokrasi dengan menjadi Bupati. Kemudian ia juga mengimbau para Alumni untuk bergabung di Dewan Da’wah pada setiap lapisan dan unit. Dewan Da’wah telah tersebar di setiap provinsi, kabupaten, kota dan kecamatan. Terakhir ia berpesan agar para alumni tetap menjaga nama baik almamater STID Mohammad Natsir dan Dewan Da’wah, serta wajib berkontribusi atau ikut serta berkontribusi untuk almamater dalam berbagai bentuk.
 
Ustadz Imam Taufik Alkhotob, M.Pd.I meraih penghargaan kategori Dosen Terfavorit Pilihan Da’i Pengabdian, melalui hasil voting yang dilakukan Laznas Dewan Da’wah beberapa waktu lalu. Staf Laznas Dewan Da’wah, Ustadz Alfian mengatakan, para da’i nantinya akan mendapatkan bingkisan serupa secara bertahap, agar membantu da’i di lapangan dalam aktivitas da’wa dan penyusunan laporan.
 
Dalam kesempatan ini, mayoritas da’i memilih untuk melanjutkan kembali da’wahnya di tempat sebelumnya, sedangkan sebagian lagi memilih mencari pengalaman da’wah baru. Lantas, beberapa da’i menceritakan pengalaman da’wahnya di tempat tugasnya masing-masing, di antaranya Ustadz Masriadi yang bertugas di Atambua, Perbatasan Indonesia – Timor Leste membina para Mualaf di sana. Kemudian Ustadz Thoriq yang ditugaskan di Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur membina para mualaf dan mengembangkan budi daya rumput laut bagi masyarakat di sana. [FR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*