Jelang Keberangkatan Kafilah Da’wah Ramadhan, Mahasiswi Pelajari Teknik Pengobatan Bekam

STIDNATSIR.AC.ID – STID Mohammad Natsir menyelenggarakan Pelatihan Bekam guna membekali mahasiswi keterampilan pengobatan nabawi dalam melaksanakan aktivitas da’wah. Pelatihan ini dikuti dengan penuh antusias oleh peserta yang terdiri dari anggota Kafilah Dakwah Akhwat STID Mohammad Natsir dan Komunitas Thibbun Nabawi STID Mohammad Natsir Putri.

Pemaparaan materi Bekam disiarkan di Kampus Putri Mohammad Natsir melalui siaran zoom meeting pada sabtu malam bersama pemateri yang ahli dan kompeten di bidangnya yaitu Ibu Ema Martayustika.Amd.Kep,S.Tr.Ftr.

Bu Ema menerangkan satu demi satu materi atau teknik yang harus dipahami serta dikuasai oleh mahasiswi peserta pelatihan Bekam.

“Berbekam merupakan bagian dari salah satu cabang Tibbun Nabawi. Kita bisa mendapatkan dua keutamaan sekaligus, yaitu sehat dan pahala. Sehatnya dapat, pahalanya juga dapat” ungkap Bu Emi seraya memotivasi para peserta agar senantiasa menjadikan bekam ini sebagai ajang untuk mensyiarkan agama Islam dan terus mendakwahkannya ke tengah masyarakat agar masyarakat terkhusus ummat Islam mengetahui bahwa bekam ini merupakaan bagian dari sunnah Rasulallah ﷺ.

Acara pelatihan dilanjut pada sabtu (19/03/2022) di Aula Sakinah Muslimat Center Cipayung. Sebelum melanjutkan pelatihan pada sesi praktik, panitia membagikan kelompok terlebih dahulu agar mahasiswi bisa bekerja sama satu dengan yang lainnya, dilanjutkan dengan membagikan alat bekam kepada setiap kelompok.

Lantas mahasiswi dipandu langkah demi langkah teknik berbekam yang baik dan benar ala Rasulullah ﷺ , di tengah praktik Bu Ema sesekali membagikan pengalaman-pengalaman yang dialaminya di dunia perbekaman. Ia juga berpesan, “Sebisa mungkin hindari minuman-minuman yang bersoda, karena itu tidak baik untuk kesehatan, pengalaman saya, dulu pernah menemui anak remaja kisaran usia 17 th di suatu rumah sakit, saya melihat anak itu hendak melakukan cuci darah, ketika saya bertanya kepada si anak tersebut kenapa kok bisa di usianya yang masih belia sudah melakukan cuci darah, ternyata faktornya karena si anak tersebut selalu mengkonsumsi minuman bersoda,” bebernya.

“Ketika hendak menerapi dan membekam seseorang, pastikan terlebih dahulu diri si penerapinya ini dalam keadaan sehat dan siap untuk membekam orang lain, apalagi jangan sampai grogi karena ini sangat bisa berpengaruh dan dapat memberikan energi negatif kepada pasien apabila diri pembekamnya tidak dalam keadaan baik,” imbuhnya.

Tujuan STID Mohammad Natsir melaksanakan acara ini tentunya agar menjadi bekal bagi para mahasiswi terkhusus Komunitas Tibbun Nabawi serta Kafilah Dakwah yang akan diberangkatkan ke berbagai daerah pedalaman Indonesia pada tanggal 28 Maret mendatang. [Uswahelamir/MARWAH]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*