Dewan Da’wah dan STID Mohammad Natsir Gelar Tasyakur Penganugerahan Guru Besar Prof. Daud Rasyid

STIDNATSIR.AC.ID – Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia dan STID Mohammad Natsir bekerjasama dengan DEMA STID Mohammad Natsir mengadakan Tasyakur Penganugrahan Guru Besar atas pencapaian Prof. Dr. H. Daud Rasyid, M.A., di bidang Ilmu Tafsir Hadits pada Rabu, (29/06/22) di Auditorium Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Pusat, Jakarta.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Dr. Adian Husaini M.Si., Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I., segenap Pimpinan Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia, serta para mahasiswa dan mahasiswi STID Mohammad Natsir.

Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I dalam sambutannya mengungkapkan bahwa acara ini dilaksanakan dalam rangka mensyukuri nikmat Allah yang telah di berikan kepada Dewan Da’wah khusunya dengan ditetapkannya Dr. H. Daud Rasyid, M.A sebagai guru besar sehingga dapat memperkuat kekuatan da’wah di bidang pendidikan bagi Dewan Da’wah dan STID Mohammad Natsir. Ia pun mangharapkan, dengan diadakannya acara tasyakur ini dapat memberikan suntikan besar bagi para mujahid da’wah untuk terus menambah keilmuan dan bersatu untuk melawan arus liberalisme saat ini.

Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I saat menyampaikan sambutan
Ketua STID Mohammad Natsir, Dr. Dwi Budiman Assiroji, M.Pd.I saat menyampaikan sambutan

Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, M.Si pun turut memberikan ucapan tahniah kepada Prof. Daud Rasyid. Ia pun mengungkapkan dengan penganugerahan guru besar ini dapat mengokohkan Kampus STID Mohammad Natsir sebagai kampus terbaik, dengan terus meningkatkan kualitas dalam bidang akademiknya baik para tokoh, segenap dosen dan juga para kadernya.

Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, M.Si saat menyampaikan sambutan

Prof. Dr. H. Daud Rasyid M.A dalam orasi ilmiahnya dengan tema melawan arus liberalisme dalam tafsir dan hadits menyampaikan bahwa ketika dalam proses menyandang gelar guru besar ini sangatlah luar biasa perjuangannya, salah satunya adalah dengan membuat artikel ilmiah yang harus dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi. Beliau mengungkapkan Alhamdulillah dengan “intervensi” Allah dan usaha yang keras akhirnya dapat menyandang gelar tersebut.

Artikel ilmiah penulisan hadits adalah top rank dalam ilmu hadits, karena dengan kajian penulisan hadits ini menjadi celah para orientalis masuk dan menyebarkan virus hermeneutika yang sangat diangung-agungkan oleh kelompok kaum liberalisme. “Liberalisme kini tidak hanya masuk dalam ekonomi, pendidikan dan sastra, tetapi juga masuk dalam Ilmu tafsir hadits. Mereka mencoba memasukkan konsep hermeneutika dan mengotak-atik ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis. Padahal Al-Qur’an dan Hadis adalah real Wahyu dari Allah.” ungkap Dewan Senat STID Mohammad Natsir tersebut.

 

Prof. Dr. H. Daud Rasyid, M.A saat menyampaikan orasi ilmiah

 

Foto bersama Prof. Dr. H. Daud Rasyid dengan Pimpinan Dewan Da’wah dan STID Mohammad Natsir

Dalam orasinya pula ia mengungkapkan bahwa Pemikiran liberalisme sudah menjadi institusi formal bahkan menjadi mata kuliah resmi dan sudah tercampur dengan jurnal-jurnal yang telah banyak diterbitkan.

Kemudian dalam penutupannya ia mengungkapkan bahwa pertarungan melawan pemikiran liberalisme ini belum berhenti. Maka, seharusnya kita mempersiapkan kader-kader yang setara dengan mereka dengan dapat bertarung di kancah pemikiran liberalisme dengan menerbitkan pula jurnal-jurnal dan artikel-artikel ilmiah yang yang jelas, benar dan lurus. [Safira Hayuni-Fuad Zauhari]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*