Bidang Tahfizh Gelar Daurah Qiraat Sab’ah Bersama Syaikh Hisyam bin Abdul Bari

STIDNATSIR.AC.ID – Bidang Tahfizh STID Mohammad Natsir bekerjasama dengan LTQ LPM STID Mohammad Natsir menyelenggarakan Daurah Qira’ah Sab’ah dan praktiknya dalam surat Al-Fatihah. Daurah ini disampaikan oleh Syaikh Hisyam bin Abdul Bari, Pakar Qira’at yang sudah menguasai Qira’at Sab’ah, Al ‘Asyar Ash Shughra dan Kubra serta merupakan pemegang sanad Qira’ah tertinggi di dunia. Daurah ini diikuti oleh seluruh pimpinan, staf STID Mohammad Natsir, Guru-guru LTQ dan seluruh mahasiswa asrama.

Daurah diawali dengan pemaparan makna qira’at, riwayat, nama-nama qari’ dan perawi pada qira’ah sab’ah yang berada dalam kitab Matan Asy-Syathibiyah berjudul Hirzul Amani wa Wajhut Tahani fi Qira’atis Sab’. Qira’ah yang shohih dari Rasulullah terdapat 10 qira’ah, yang pertama bernama Qira’ah Imam Nafi’ Al Madani, kedua bernama Imam Ibnu Katsir Al Makki, ketiga bernama Imam Abu Amr Al Bashri, keempat bernama Imam Ibnu Amir Asy Syamy, kelima bernama Imam ‘Ashim Al Kuufi, keenam bernama Imam Hamzah Al Kuufi, ketujuh bernama Imam Al Kisai Al Kuufi, kedelapan bernama Imam Abu Ja’far Al Madani, kesembilan bernama Imam Ya’qub Al Hadhromi, kesepuluh bernama Imam Kholaf Al Bazzar.

 

Para ulama menyebut 10 qira’ah dengan Qira’ah Al ‘Asyr, baik Shughro maupun Kubro. Al ‘Asyr As Shughro merupakan 7 qira’ah yang dikumpulkan oleh Imam Asy Syathibi dalam kitabnya, ditambah dengan 3 qira’ah yang ditulis oleh Imam Al Jazari dalam kitabnya Adh Dhurroh. Setiap Qori’ tersebut memiliki dua perawi dan setiap perawi memiliki satu jalur masing-masingnya, sehingga ada 20 jalur. Adapun yang dimaksud dengan Al Asyr Al Kubro ialah Thariqah yang diambil oleh perawi lebih dari satu, sehingga jalur yang diambil dari Al ‘Asyr Al Kubro terdapat lebih dari 1000 jalur.

Selanjutnya Syaikh Hisyam juga menjelaskan kaidah-kaidah cara membaca ayat-ayat al-Qur’an dan letak perbedaan mereka, sekaligus mempraktikkan cara membaca surat Al Fatihah dengan qira’ah sab’ah yang diikuti oleh seluruh peserta daurah. Di akhir sesi daurah, Syaikh mempersilahkan kepada beberapa orang untuk mempraktikkan cara membaca surat Al Fatihah dengan qira’ah Sab’ah. [Abu Hubaib]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*