STID Mohammad Natsir Gelar Tasyakur Kelulusan Angkatan Pertama Kelas Kepakaran Syariah, Kristologi dan Harakah Haddamah

STIDNATSIR.AC.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir mengadakan Tasyakur Kelulusan 20 Mahasiswa Angkatan Pertama Kelas Kepakaran Syariah, Kristologi dan Harakah Haddamah pada Selasa (21/2/23) di Kampus Putra STID Mohammad Natsir Bekasi.

Ketua STID Mohammad Natsir, atas nama seluruh Civitas Akademika STID Mohammad Natsir mengucapkan rasa syukur yang begitu mendalam atas kelulusan angkatan pertama kelas kepakaran ini. Kelas ini merupakan implementasi dari cita-cita para pimpinan Dewan Da’wah dalam meregenerasi da’i-dai yang kompeten dan konsentrasi di bidang tertentu yang krusial dalam menghadapi tantangan dakwah saat ini. Dr. Dwi mengatakan, Ilmu yg sudah didapat harus menjadikan semakin semangat dalam mencari ilmu, bukan merasa puas.

Kelas Kepakaran angkatan pertama ini, Dr. Dwi Budiman melanjutkan, akan berkelanjutan dan menjadi percontohan bagi angkatan selanjutnya. Para Alumni akan dikirim berdakwah ke daerah yang disinyalir rawan problematika dakwah sesuai kepakarannya. Terakhir, Dr. Dwi mengucapkan terima kasih kepada para dosen dan pengelola yang telah ikhlas dan sabar mengkader para mahasiswa, serta kepada para mahasiswa yang telah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Selanjutnya, Koordinator Kelas Kepakaran STID Mohammad Natsir, Ustadz Saeful Rokhman, M.I.Kom menyampaikan bahwa, para generasi muda ini merupakan harapan umat ketika para ulama, pakar dan praktisi dakwah telah banyak yang wafat. Maka perlu ada yang melanjutkan risalah para nabi dan Ulama terdahulu.

Dalam perkuliahan kelas kepakaran ini, para mahasiswa diharuskan datang langsung ke kediaman mentor masing-masing untuk Talaqqi, membaca 150 buku persemester sesuai Kepakaran bagi kelas Syariah dan Harakah Haddamah (Aliran Sesat), serta menyelesaikan Bible bagi Kelas Kepakaran Kristologi. Lantas di akhir perkuliahan mahasiswa diharuskan menulis antologi buku. Ustadz Saeful mengatakan, tantangan sesungguhnya para kader da’i adalah saat berdakwah di masyarakat. Maka selain ilmu yang mumpuni, mental, kesabaran dan metodologi dakwah harus senantiasa diperkuat oleh da’i. Beliau berharap, para mahasiswa diberikan kesabaran dan keistiqomahan dalam berdakwah.

Ustadz Dondy Tan, salah satu Dosen Kelas Kepakaran Kristologi yang turut hadir dalam acara ini mengaku senang dapat bergabung dengan STID Mohammad Natsir, “Saya sangat senang dapat bergabung dengan STID, karena memiliki visi misi yang sama dengan Yayasan Peduli Mualaf,” ujar Kepala Litbang Yayasan Peduli Mualaf tersebut.

Kepada mahasiswa Ustadz Dondy mengatakan, mempelajari Kristologi tidak cukup dengan bahasa Indonesia, Ibrani dan Yunani saja, tapi perlu juga kemampuan bahasa inggris yang mumpuni, sebab literatur kristologi lebih banyak berbahasa Inggris. Maka perlu juga menyisihkan waktu untuk kursus bahasa Inggris. Selain itu juga membutuhkan upaya ekstra, keberanian dan semangat belajar, sebab ilmu Kristologi sangat luas. Selain itu, teror, ancaman dan gangguan sudah menjadi kebiasaan yang lumrah di lapangan dakwah. Beliau juga mengajak para mahasiswa untuk turut berpartisipasi kala beliau berdiskusi dengan para tokoh keagamaan di forum-forum keagamaan untuk menambah pengalaman dan keilmuan.

Zaki Aqil Nashrullah, mewakili alumni angkatan pertama Kelas Kepakaran menyampaikan terima kasih kepada para dosen yang telah sabar dan berjibaku mendidik para kader da’i serta bersyukur atas ilmu yang telah didapat serta bersyukur dengan cara mempraktikannya dan menyampaikan kepada masyarakat. Para alumni angkatan pertama yang telah menjalankan studi hampir satu tahun ini, merasa masih sedikit ilmu yang didapat, mengingat betapa luasnya ilmu dalam kelas Kepakaran ini. Maka ia dan kawan-kawan memohon doa dan dukungan dari para asatidz untuk melanjutkan studi intensif dalam kepakaran ini. Ia juga memberikan saran agar dibuatkan Tim Fakta Junior dalam rangka mempelajari dan menyikapi problematika di lapangan atas bimbingan para pakar dan praktisi seperti Ustadz Abu Deedat (Kristolog dan Lembaga Dakwah Khusus MUI Pusat) dan lainnya.

Selepas acara ini para mahasiswa akan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia mengikuti forum pelatihan kristologi selama satu bulan bersama para Kristolog dan pakar terkait. Ketua STID Mohammad Natsir berharap, mahasiswa dapat mengambil banyak faidah serta memperluas relasi dakwah di negeri Jiran tersebut. [FR]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*