Sampaikan Webinar Menyongsong 113 Tahun M Natsir, H. Amlir Syaifa Yasin : Mohammad Natsir Tokoh Pemersatu Umat

STIDNATSIR.AC.ID – “Perhatian yang sangat luar biasa dari sosok Mohammad Natsir tokoh yang menjadi cerminan dan panutan keteladanan bagi jajaran Dewan Da’wah terutama para mahasiswa Mohammad Natsir”, ungkap H. Amlir Syaifa Yasin, MA, dalam webinar Menyongsong 113 tahun Mohammad Natsir (sepekan bersama Mohammad Natsir) yang bertajuk “Keteladanan Ukhuwah Mohammad Natsir“, pada Selasa,(13/03/21).

Webinar ini dilaksanakan dalam menyambut 113 Tahun Mohammad Natsir yang jatuh pada tanggal 17 Juli nanti, dengan menghadirkan para narasumber yang merupakan tokoh, keluarga dan akademisi untuk mengupas nilai-nilai dari figur luhur Mohammad Natsir. melalui aplikasi zoom meeting dan siaran langsung di kanal YouTube resmi STID Mohammad Natsir Dakho TV. Dalam penyampaiannya Pak Amlir menceritakan tentang kisah keteladanan yang bisa diambil dari sosok Mohammad Natsir. Selain dikenal sebagai tokoh politik Indonesia beliau juga dikenal sebagai sosok pemersatu umat.

H. Amlir Syaifa Yasin, MA juga mengatakan bahwa Mohammad Natsir ini adalah seorang yang selalu menjalin ukhuwah dengan kerabat, keluarga dan masyarakat. Beliau juga merupakan orang yang sangat ramah, selalu menyapa dan menanyakan keadaan para pegawainya serta sangat disiplin dalam urusan kehadiran, ia selalu datang ke kantor lebih awal sebelum pegawai yang lain datang, dan sudah memiliki catatan tugas bagi para anggota pegawainya, kemudian mengontrol dan meminta laporan dari tugas-tugas yang telah diberikan.

Berita Terkait : Mengenal Lebih Dekat Bapak Pendiri NKRI Dari Putrinya

Pak Amlir juga mengatakan tugas yang diberikan oleh Pak Natsir adalah teknik beliau memberikan pelajaran kepada para stafnya seperti perintah membaca koran dan kemudian mengelompokkannya menjadi sebuah kliping koran mengenai permasalahan seperti ekonomi, politik, keagamaan dan lain sebagainya. Setelah itu beliau bertanya kepada para pegawainya untuk menguji pemahaman mereka tentang apa yang telah dibacanya.

Pak Natsir juga sangat perhatian kepada pegawainya, sehingga terjalin kekerabatan bukan antara pimpinan dan bawahan akan tetapi sudah dianggap seperti jalinan antara bapak dan anak.

Lalu ia juga menceritakan tentang kebiasaan Pak Natsir, setelah sholat subuh beliau selalu membaca buku dan menelepon sahabat-sahabatnya yang berada di daerah untuk menyapa menanyakan kabar dan menanyakan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi di daerah.
Pengembangan pemikiran keislaman di Indonesia tidak lepas dari peranan Dewan Da’wah, di samping NU dan Muhammadiyah serta ormas lainnya, Dewan Da’wah berada di antaranya, karena Dewan Da’wah mewarisi kultur Masyumi. Komitmen Mohammad Natsir adalah mempersatukan umat walau berbeda-beda mazhab namun bersatu di dalam kepentingan bersama dan negara.

Sebagai penutup, pemateri menyampaikan pemikiran Mohammad Natsir yang harus kita pahami dengan baik terkhusus bagi seorang da’i dan mahasiswa, karena masyarakat sangat beragam dari cara ibadah dan pemikirannya, sehingga corak warna da’wah yang disampaikan oleh da’i harus bisa mengakomodir permasalahan yang terjadi di mayarakat tanpa adanya pertikaian atau kesalahpahaman.

(Safira Hayuni/Marwah)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*